Kamis, 23 Agustus 2018

Sejumlah Warga Di Lombok Kekurangan Bantuan, Warga 'Makan Sekali Sehari'

Sejumlah warga di Lombok kekurangan dukungan Sejumlah warga di Lombok kekurangan bantuan, warga 'makan sekali sehari'

SBOBET ONLINE 2018 - Sejumlah titik pengungsian korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sekarang kekurangan dukungan logistik, baik masakan maupun terpal. Beberapa desa dilaporkan berebut bantuan.

Namun Satuan Tugas (satgas) Penanganan Korban Gempa Lombok mengklaim telah mendistrikbusikan dukungan secara merata ke seluruh daerah.

Atas alasan jumlah personel yang terbatas, pengungsi didorong mengambil sendiri dukungan ke kantor-kantor pemerintahan.

"Kemarin ada dukungan datang, tapi disetop pengungsi desa sebalah, dukungan diambil dan tidak jadi diantar ke desa kami," ujar Azhar, pengungsi di Desa Labuhan, Lombok Timur, Kamis (23/08).

Azhar menyebut panganan yang tersedia di pengungsiannya hanya mi instan. Akibat keterbatasan itu, klaimnya, belakangan beberapa pengungsi terpaksa makan sekali sehari.

"Bantuan terakhir dari swadaya warga, kami makan apa yang ada. Mau cari ke mana, rumah juga rusak semua, takut roboh, tidak berani pulang," tuturnya.

Kondisi serupa juga terjadi di daerah Senaru, Lombok Utara. Menurut kantor informasi Antara, Rabu kemudian tak seluruh tenda pengungsian masih menyimpan materi makanan.

Nursa'ad, warga Senaru, menyebut dukungan dari pemerintah daerah terakhir ke pengungsiannya tiba dua pekan lalu. Sementara dukungan yang tiba belakangan disebutnya merupakan inisiasi masyarakat.

"Di desa ada saya lihat bantuan, tapi banyak yang menumpuk. Penyalurannya tidak merata," kata Nursa'ad.

Pengungsi di Desa Jeringo, Lombok Barat, mendapat dukungan daging pada hari raya Idul Adha, Rabu (22/08).

Namun Komandan Satgas Penanganan Korban Gempa Lombok, Kolonel Ahmad Rizal, menyebut pendistribusian dukungan telah terkoordinasi dan mencapai aneka macam wilayah terdampak bencana.

Ahmad menyampaikan pemda menyalurkan bantuan, bukan hanya melalui jalur darat, tapi juga helikopter untuk menjangkau daerah terpencil.

"Logistik sudah didistribusikan, dikoordinasi oleh Dinas Sosial, dengan dukungan babinsa dan babinkamtibmas, diserahkan ke kecamatan, kemudian kelurahan dan dusun."

"Mungkin ada beberapa masyarakat yang belum puas. Tingkat kepuasan kan beda-beda," kata Ahmad via telepon.

Untuk mempercepat distribusi bantuan, Ahmad mendorong pengungsi mengambil dukungan ke kantor-kantor pemda terdekat. Ia beralasan, personel yang bekerja terbatas.

"Kami minta proaktif masyarakat, jemput bola ke desa dan kecamatan. Jangan menunggu," ujarnya.

Meski begitu, Azhar dari Desa Labuhan, menyebut pengambilan dukungan di kantor pemda juga terkendala. Ia mengklaim harus memenuhi sejumlah persyaratan, padahal dukungan mendesak dibutuhkan.

"Harus ada prosedur, tidak cepat, harus tanda tangan ini itu. Kan repot. Ini masalahnya perut."

"Kalau tidak ada bencana, tidak ada dukungan tidak apa-apa. Ini bencana, perekonomian lumpuh. Toko semua tutup," kata Azhar.

Warga korban gempa membangun rumahnya kembali pascagempa di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/08).

Sementara itu, pemerintah menargetkan pembangunan kembali pemukiman warga korban gempa bergulir September mendatang.

Kolonel Ahmad Rizal mengatakan, pekan depan pemda harus sudah memverifikasi 10 ribu rumah rusak semoga dukungan tunai rehabilitasi sanggup dicairkan.

Terdapat tiga kategori kerusakan rumah akhir gempa Lombok. Pemilik rumah rusak berat akan diganjar dukungan Rp50 juta per unit.

Adapun mereka yang rumahnya rusak sedang dan rusak ringan masing-masing akan mendapat Rp25 juta dan Rp10 juta.

Fachrurozi, warga Desa Pohgading, Lombok Timur, berharap dukungan perbaikan rumah sanggup segera cair semoga sanggup meninggalkan pengungsian.

"Rumah saya setengah ambruk, mau saya tempati tapi dinding sudah retak. Karena ada gempa susulan, makin banyak yang rusak."

"Saya ingin konstruksi yang tahan gempa. Biar beda tidak apa-apa yang penting tahan," ungkapnya ketika dihubungi dari Jakarta.

Hingga 21 Agustus, korban gempa Lombok yang berada di pengungsian tercatat mencapai lebih dari 400.000 orang.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berjanji akan segera menyediakan material rumah tahan gempa ke Lombok. Langkah ini vital sebab Wapres Jusuf Kalla menargetkan rehabilitasi Lombok selesai dalam enam bulan.

"Yang kami dorong teknologi fabrikasi semoga masyarakat tidak menciptakan rumah dari nol atau dari material mentah menyerupai semen atau baja. Kaprikornus tinggal dirakit semoga lebih mudah."

"Rumah yang kami sarankan sanggup dibangun cepat, enam jam hingga atap. Kalau masyarakat membangun konvensional mustahil selesai enam bulan," kata Arief Sabaruddin, Kepala Puslitbang Perumahan dan Pemukiman.

Sejak gempa berkekuatan 7 skala richter mengguncang Lombok pada 5 Agustus lalu, lindu masih terus terjadi di pulau tersebut.

Korban meninggal akhir tragedi lindu ini telah mencapai 515 orang, sementara sekitar 7.145 orang luka-luka.

Hingga 21 Agustus lalu, pengungsi di Lombok tercatat mencapai 431 ribu orang. Rumah yang rusak pascagempa sebanyak 73 ribu unit.

Koranbarca88™